Jumat, 31 Mei 2013

Modus Penyalahgunaan Pendistribusian Pupuk Bersubsidi

Pupuk saat ini merupakan kebutuhan yang sangat penting khususnya bagi Petani, karena tanaman tanpa diberi pupuk tentu hasilnya kurang memuaskan / produktifitas tanaman menurun.

Kelangkaan pupuk yang saat ini sering terjadi ialah karena ada permainan / penyalahgunaan dari oknum pada tingkat pendistribusian, khususnya kelangkaan pupuk urea bersubsidi.

Cara mudah melihat perbedaan pupuk urea bersubsidi dan non subsidi (membedakan scr visual) ialah sbb :
*Non Subsidi : memiliki ciri karung bertuliskan non subsidi dan pupuk berwarna putih. (diperuntukkan bagi khalayak umum dan Perusahaan).
*Bersubsidi : memiliki ciri karung bertuliskan bersubsidi dan pupuk berwarna merah jambu. (diperuntukkan khusus bagi Petani dgn syarat2 tertentu seperti mengajukan RDKK).

Modus penyelewengan atau penyalahgunaan pupuk urea bersubsidi yg saat ini terjadi ialah sbb :
#modus penyalahgunaan dgn menjual pupuk bersubsidi kpd Perusahaan untuk memperoleh keuntungan besar.
Pupuk bersubsidi diganti karung non subsidi dan dibekali surat jalan lengkap dari Pusri maupun distributor,,,,cara ini memang dikenal sangat ampuh untuk mengurangi kecurigaan dari aparat yg berwenang, krn aparat biasanya hanya mengecek surat jalan dan melihat tulisan dikarung.
Tetapi Hellloooooooo Saat ini aparat dan masyarakat tdk bodoh ...karena mereka akan menusuk karung dan melihat isinya dgn cara menusuk bagian depan dan belakang karung,,,krn bisa sajakan mafia pupuk ini selain mengganti karung juga mencampur pupuk non subsidi dgn pupuk bersubsidi.

Nb : bagi pembaca yg menemukan modus baru dan penyelewengan pupuk bersubsidi sebaiknya melaporkan kepada aparat yg berwenang....agar para petani kita tdk dirugikan dan hasil pertanian / perkebunan umumnya di Indonesia dapat semakin maju dan berlimpah. BRAVOooo Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar